Minggu, 13 Oktober 2013

Sistem Pendingin

Sistem pendinginan


apa itu Sistem pendinginan,,..? dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah lingkungan.
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal.
Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida sebagai perantara disebut pendinginan air.

Pendinginan udara

Dalam sistem ini, panas mesin langsung dilepaskan ke udara. Mesin dengan sistem pendinginan udara mempunyai desain pada silinder mesin terdapat sirip pendingin. Sirip pendingin ini untuk memperluas bidang singgung antara mesin dengan udara sehingga pelepasan panas bisa berlangsung lebih cepat. Sebagian dilengkapi dengan kipas (kipas eletkris atau mekanis) untuk mengalirkan udara melalui sirip pendingin, sebagian yang lain tanpa menggunakan kipas.
Tipe ini memiliki kelebihan :
  • Desain mesin lebih ringkas.
  • Berat mesin secara keseluruhan lebih ringan dibandingkan tipe pendinginan air.
  • Mudah perawatannya.
Tipe ini memiliki kekurangan, harus ada penyesuaian untuk digunakan di daerah dingin atau panas terutama mesin berkapasitas besar.
Tipe ini banyak diaplikasikan pada mesin pesawat, sebagian besar sepeda motor, mobil tipe lama dan sebagian kecil mobil tipe terbaru. Hampir semua mesin dengan kapasitas kecil menggunakan tipe ini, seperti mesin pemotong rumput, mesin genset dibawah 10 Kva, mesin pemotong kayu (chain saw) dan sebagainya.

Selasa, 01 Oktober 2013

Sistem Rem

Rem

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan. Pada rem regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan dalam rodagila (flywheel), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak balik oleh suatu alternator, selanjutnya dilalukan melalui suatu penyearah (rectifier) dan disimpan dalam baterai untuk penggunaan lain.
Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m·v2). Ini berarti bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki empat kali lebih banyak energi. Rem  membuang empat kali lebih banyak energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan untuk pengereman juga empat kali lebih jauh.

Sistem rem dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi untuk :

  1. Mengurangi kecepatan kendaraan.
  2. Menghentikan kendaraan yang sedang berjalan.
  3. Menjaga agar kendaraan tetap berhenti.

Komponen utama dalam sistem rem terdiri dari :

  • Pedal rem atau tuas rem.
  • Penguat (booster).
  • Silinder master (master cylinder).
  • Saluran pengereman atau kabel (lines).
Beberapa keanehan kerja sistem rem ternyata dapat dipantau dengan menggunakan cara amat sederhana, seperti misalnya merasakan kerasnya injakan pedal rem dan memantau isi tandon minyak rem. Yang terpenting menyadari rangkaian rem adalah komponen amat penting.

Berikut sejumlah upaya pemantauan terhadap kerja rem yang perlu diperhatikan.
  • Penggantian komponen. Penggantian komponen, mulai master, kanvas maupun break pad, hanya perlu dilakukan bila bagian ini menunjukan kerusakan. Kerusakan biasanya diawali dengan munculnya getaran berlebih saat melakukan pengereman atau terasa lebih dalam katika Anda menginjak pedal rem. Kadang muncul pula suara aneh yang menunjukan kerusakan saat rem diaktifkan. Perlu menjadi pengetahuan, kala hendak melakukan penggantian komponen dari rangkaian rem cukup melakukan pada bagian yang mengalami kerusakan. Jangan sekali-kali mencoba membongkar komponen lain bila tidak untuk kepentingan penggantian. Biasanya konsumen meminta bagian lain diservis saat mengganti salah satu komponen. Kegiatan ini justru bisa merugikan.
  • Ketersediaan minyak remPemantauan standar yang harus dilakukan terhadap optimasi kerja rem adalah selalu memperhatikan jumlah cairan dalam tandon. Kadang memang dijumpai pengurangan jumlah minyak rem dalam tandon tersebut. Bila pengurangan hanya terjadi dalam jumlah kecil, Anda cukup menambahkan minyak yang sejenis hingga garis maksimal seperti tertera dalam tabung. Bila tidak, berarti sistem rem masih dalam batas aman.
  • Batas waktu penggunaan komponen.  Tidak ada teori pasti yang menyatakan seberapa jauh pemakaian komponen rem hingga harus melakukan penggantian. Beberapa pabrikan menyatakan komponen rem — khususnya kanvas dan break pad — harus mengalami penggantian pada 70.000 km pamakaian. Sebagian lain mengatakan 40.000 km atau 30.000 km.
Perlu menjadi patokan adalah bagaimana cara Anda mengemudi dan menggunakan rem, bagaimana kondisi jalanan yang dilalui kesehariannya, dan bagaimana pula karakter kepadatan lalu lintas yang dijumpai. Keawetan komponen rem amat bergantung dengan cara pengemudi memperlakukan rem. Usia rem juga bergantung dengan seberapa sering Anda mengerem di lalu lintas yang kondisinya stop-and-go, seperti Jakarta ini.

Tips
  1. Ganti Brake Fluid setiap tahun, saat mengganti oli rem, jangan sampai brake fluid tumpah ke cat, jika tumpah ke cat, segera siram dengan air.
  2. Saat penggantian minyak rem, lakukan sekali jalan dengan penggantian Clutch Fluid (untuk type hydraulic).
  3. Ganti Caliper Seal Kit dan Master Cylinder Kit jika sudah berumur 3 – 5 tahun, penggantian membutuhkan OH rem, gunakan Seal Kit original, penggantian dilakukan sekali jalan dengan penggantian kanvas rem.
  4. Saat OH rem periksa Caliper Pin dan Pads Clips (tipe disc brake).
  5. Periksa kondisi hose Vacuum Booster dan diafragma vacuum booster, kerusakan di sini bisa menyebabkan rem blong.
  6. Periksa selang ke arah caliper (brake line atau hose), karat di bagian dalam bisa menyebabkan rem blong.
  7. Jangan membubut Disc (Rotor), yang menyebabkan lapisan hardening atau pengerasan di permukaannya hilang, disc jadi mudah peyang atau warped, lebih baik ganti saja.
DAFTAR SERVICE DAN PARTS YANG DIBUTUHKAN
SERVICEDETAILPARTSINTERVALKETERANGAN
Ganti Oli RemMinyak RemTIAP TAHUN
Ganti Oli Hidrolik Clutch (tipe hidrolik)Minyak RemTIAP TAHUNKopling Hidrolik
Over Haul Rem 3 th


Check
Check
Ganti Caliper Seal KitCaliper Seal KitWajib, Safety
Ganti Kanvas RemKanvas Rem
Ganti Disc atau DrumDisc atau DrumJangan dibubut ganti
Ganti Pads Clips (Disc Brake)Pads Clips (Disc Brake)
Ganti Master Cylinder KitMaster Cylinder KitWajib, Safety
Ganti Oli RemOli Rem
Periksa sistem rem tanganStel
Ganti Saluran Vacuum BoosterVacuum Booster Hose8 TahunDIY

DAFTAR MASALAH, KEMUNGKINAN PENYEBAB & PENANGANANNYA
GEJALAKEMUNGKINAN PENYEBABPENANGANAN
Bergetar Saat Pedal Rem ditekan pada kecepatan tinggiPengencangan baut roda tidak seragam torsinyaSeragamkan torsinya, kencangkan secara menyilang
Disc brake peyang (warped)Ganti, jangan dibubut
Disc Brake sudah tipisGanti
Macet dan PanasCaliper Seal Kit ausOH rem, Ganti Seal Kit dan
Piston caliper berkaratcheck piston dari karat
BunyiBrake Pads Clips aus (disc brake)Ganti
Kanvas/Pads aus, karena indicator plate menyentuh discGanti
Penekanan Caliper tidak tepat di tengah, karena Sliding Rod / Caliper Pin seretLumasi
Memakai Brake Pads metallic
Indikator Parking Brake menyala saat rem tangan tidak bekerjaShort pada saluran kabel hand brake switchPerbaiki
Kapasitas Brake Fluid berkurangPeriksa kebocoran, Perbaiki
Float indicator, di tabung master rem tersangkutGunakan minyak rem berkualitas baik
Pedal rem kosongSeal Kit Master Cylinder Rem ausGanti
Pedal Rem berat, tidak pakemDiafragma Booster RusakGanti
Saluran vacuum booster bocor atau retakGanti, bisa dilakukan sendiri
Brake Line atau selang ke arah caliper di roda mampet karena karatGanti

Transmisi otomatis

Transmisi otomatis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual.
Kecendenderungan masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan type-type tertentu sudah seluruhnya menggunakan transmisi otomatis. Kenderungan yang sama terjadi juga pada sepeda motor seperti Yamaha MioHonda Vario.

Moda transmisi otomatik

Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke posisi tertentu. Posisi tuas transmisi otomatik disusun mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N saja.
Umumnya moda transmisi otomatik adalah seperti berikut:
  • P (Park) adalah posisi untuk kendaraan parkir, Transmisi terkunci pada posisi ini sehingga kendaraan tidak bisa didorong.
  • R (Reverse) adalah posisi untuk memundurkan kendaraan.
  • N (Neutral) adalah posisi gir netral, hubungan mesin dengan roda dalam keadaan bebas.
  • D (Drive) adalah posisi untuk berjalan maju pada kondisi normal.
  • 2/S (Second) adalah posisi untuk berjalan maju di medan pegunungan .
  • 1/L (Low) adalah posisi maju pada gir ke satu, hanya digunakan pada saat mengendarai pada medan yang sangat curam.
Sedangkan opsionalnya adalah :
  • 3 adalah posisi untuk berjalan maju dan transmisi tidak akan berpindah pada posisi gir atas.
  • O/D (Over Drive) adalah posisi supaya perpindahan gir pada transmisi terjadi pada putaran mesin yang lebih tinggi.

Varian AT

  • 5A/T.Tidak banyak berbeda dengan transmisi 4A/T,hanya formatnya yang berbeda.Jika format 4A/T adalah P-R-N-D-S/2-L/1 maka 5A/T memiliki format P-R-N-D-D3 (atau) O/D-2-1.5A/T digunakan pada mobil tahun 1990'an sampai sekarang (jarang mobil menggunakan 5A/T sebelum era 90'an mereka masih memakai 4A/T),antara lain:Suzuki Grand Vitara,Honda Brio,Honda Freed,Honda Fit/Honda Jazz,dsb.

Transmisi Manual

Transmisi manual

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Transmisi manual adalah sistem transmisi otomotif yang memerlukan pengemudi sendiri untuk menekan/menarik seperti pada sepeda motoratau menginjak kopling seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa 
kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.



Synchromesh

Synchromesh adalah perlengkapan transmisi yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar gigi yang akan di-sambung sehingga perpindahan gigi percepatan dapat dilakukan secara mulus. Cara kerjanya saat handel transmisi pada posisi netral, maka synchromesh berada di tengah tidak berpengaruh atau dipengaruhi oleh kedua roda gigi yang ada disampingnya.

Susunan gigi percepatan

Susunan/layout gigi percepatan transmisi manual tergantung kepada ciri yang biasa digunakan disuatu kawasan, mobil keluaran Asia agak berbeda dengan Eropa, khususnya pada penempatan gigi mundur(R). Penempatan tuas transmisi yang banyak digunakan adalah di lantai tetapi beberapa mobil modern menggunakan tuas transmisi di dashboard ataupun mobil lama yang ditempatkan di setang setir.

Tuas transmisi lantai[sunting]

PolaPenjelasan
Manual Layout.svg
Ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada mobil modern ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Penempatan gigi mundur (R) krucial karena bisa salah memasukkan dapat mengganggu jalannya kendaraan, karena kalau dari gigi 5 salah pindah ke mundur bisa berakibat fatal.
Manual Dogleg.svg
Susunan ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada bus ringan ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Gigi 1 biasanya jarang dipakai, dipakai pada saat mendaki di tanjakan terjal.

Tuas transmisi di setir

Tuas transmisi pada Setir Saab96
PolaPenjelasan
Manual Layout 3.svgLayout mobil dengan 3 gigi maju yang merupakan susunan gigi percepatan mobil-mobil Amerika keluaran tahun 1930an sampai dengan tahun 1950an yang pada waktu itu dijuluki "three on the three"
Column4MT.svgMerupakan layout yang dikembangkan sesudah itu, yang juga dikembangkan oleh mobil-mobil keluaran Eropa dan Jepang. Sampai saat ini masih digunakan pada beberapa mobil niaga seperti Mitsubishi L 300.

Radiator

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Radiator adalah suatu bagian atau komponen dari sistem pendinginan yang menggunakan sistem pendinginan air. karena itu fungsi radiator adalah mendinginkan mesin. Radiator yang kita kenal pada umumnya digunakan pada kendaraan bermotor (roda dua atau roda empat), namun tidak jarang radiator juga digunakan pada mesin yang memerlukan pendinginan eksstra. Seperti pada mesin mesin produksi atau mesin mesin lainnya yang bekerja dalam kondisi kerja berat atau lama. Pada kendaraan baik motor atau mobil radiator pada umumnya terletak di depan dan berada didekat mesin atau pada posisi tertentu yang menguntungkan bagi system pendinginan. Hal ini bertujuan agar mesin mendapatkan pendinginan yang maksimal sesuai yang dibutuhkan mesin.

Cara Kerja Radiator
Bagaimana cara kerja radiator?
Salah satu system utama pada kendaraan adalah system pendingin, pada kendaraan bermotor jenis Mobil menggunakan system pendingin berupa Radiator,berfungsi sebagai pendingin pada kerja mesin kendaraan bermotor.
Ada yang menjadi pertanyaan : apakah air pada radiator bisa berkurang? Mengapa radiator tidak meledak saat air radiator panas? 
Pertama-tama radiator memiliki bagian-bagian antara lain : TUTUP RADIATOR, RESEVOIR, TANGKI ATAS DAN TANGKI BAWAH, serta ada yang kita sebut dengan FIN, dan INTI Radiator.
Dalam tutup radiator terdapat dua buah katup, yaitu katup tekan dan katup vakum. MAsing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Katup vakum berfungsi pada saat kondisi air radiator dingin, pada saat tekanan di dalam radiator lebih rendah dari pada tekanan udara luar, air radiator yang ada di resevoir akan masuk kedalam radiato, dan saat itu katup vakum terbuka.
Pada saat tekanan dalam radiator meningkat karena panas air pendingin, maka katup tekan akan membuka, sehingga kelebihan tekanan dalam radiator akan disalurkan kedalam reservoir, air dalam radiator akan menuju ke reservoir.

Pompa bahan bakar

Pompa bahan bakar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pompa bahan bakar atau dikenal juga dengan nama Fuel Pump adalah salah satu komponen dalam sistem bahan bakar pada sebuah kendaraan atau mesin pembakaran dalam lainnya. Sebagian mesin tidak memerlukan pompa bahan bakar karena dari desainnya dan dengan gravitasi, bahan bakar akan mengalir dengan sendirinya dalam sistem bahan bakarnya. Sebagian yang lainnya harus menggunakan pompa untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar. Pada mesin dengan menggunakan karburator, umumnya menggunakan pompa mekanis bertekanan rendah yang terpasang di luar tangki bahan bakar, sedangkan mesin dengan injeksi bahan bakar, sebagian memiliki 2 macam pompa dalam sistem penyaluran bahan bakarnya,
  1. Pompa bahan bakar tekanan sedang/volume besar di tangki atau lebih dikenal dengan nama Fuel Pump. Pompa ini berfungsi untuk menyuplai kebutuhan dalam sistem injeksi bahan bakar. Umumnya pompa elektris yang terpasang dalam tangki bahan bakar.
  2. Pompa tekanan tinggi/volume rendah atau lebih dikenal dengan nama Fuel Injection Pump (FIP). Pompa ini ada dalam sistem injeksi bahan bahan bakar berfungsi untuk memompa bahan bakar dalam tekanan tinggi untuk suplai ke injektor.
Sebagian mesin dengan injeksi bahan bakar tidak memiliki pompa bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar menyedot bahan bakar langsung dari tangki atau FIP memompa bahan bakar dari tangki menuju injektor.
Pompa bahan bakar memiliki dua jenis :
  1. Pompa bahan bakar mekanis.
  2. Pompa bahan bakar elektris.

Pompa bahan bakar mekanis


Desain

Sebagian besar pompa jenis ini adalah tipe pompa membran. Pompa membran memiliki ruang pompa yang volumenya tergantung dari elastisitas pergerakan membran. Selain itu, dilengkapi dengan katup satu arah pada saluran masuk dan saluran keluar. Desain spesifik sangat bervariasi, umumnya pompa ini terpasang pada blok mesin atau kepala silinder. Sebuah poros yang memiliki poros eksentrik serta terhubung dengan putaran mesin akan menggerakan tuas pada pompa ini (langsung atau melalui poros penekan/penghubung) untuk menggerakan membran dengan gerakan naik turun. Pergerakan ini akan membuat volume ruang pompa akan  atau membesar, dan berulang-ulang sesuai dengan putaran mesin. Saat volume ruang pompa mengecil, tekanan ruang pompa akan naik dan mengakibatkan katup satu arah pada saluran keluar terbuka serta katup satu arah pada saluran masuk tertutup, bahan bakan akan terpompa keluar melalui saluran keluar. Saat volume ruang pompa berubah dari terkecil mejadi membesar, tekanan pompa akan menurun dan mengakibatkan katup satu arah pada saluran keluar tertutup serta katup satu arah pada saluran masuk terbuka, bahan bajar akan terhisap masuk ruang pompa melalui saluran masuk. Saat proses ini terjadi secara terus menerus, bahan bakar akan mengalir dari tangki menuju karburator atau sistem injeksi bahan bakar. Pompa bahan bakar mekanis umumnya menghasilkan tekanan tidak lebih dari 15 psi, dikualifikasikan sebagai pompa tekanan rendah.

Aplikasi

Sebagian besar mesin bensin dengan karburator dan sebagian kecil mesin diesel menggunakan pompa bahan bakar mekanis.

Pompa bahan bakar elektris

Pompa bahan bakar elektris umumnya terpasang pada tangki bahan bakar, sebagian kecil pompa terpasang dalam ruang mesin. Tergantung dari desain, pompa tipe ini menghasilkan tekanan yang bervariasi, dari pompa bertekanan rendah sampai cukup tinggi. Sebagian dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi beban (suplai) berlebih, yang akan mematikan kerja pompa karena umumnya tidak ada saluran untuk aliran balik ke tangki bahan bakar.

Aplikasi


Kendaraan modern terutama yang sudah menggunakan sistem injeksi bahan bakar, umumnya menggunakan pompa bahan bakar elektris karena :
  • Lebih mudah disinergikan dengan sistem yang lain, misal dengan unit kontrol elektronik.
  • Pompa injeksi akan bekerja lebih efektif apabila bahan bakar yang masuk pompa injeksi dalam keadaan bertekanan cukup.