Rabu, 22 Januari 2014
Fuel Pump Mesin Injeksi
Sekilas mengenai fuel pump
ketika melakukan starting, fuel pump digerakan oleh tenaga battery dan setelah itu kerjanya dikontrol oleh ECM. Tipe fuel pump yang dipakai adalah tipe tube (tabung): Pompa tipe in-tank dipasang di dalam fuel tank sedangkan untuk pompa tipe in-line dipasang di luar fuel tank. Pompa tipe In-line umumnya diperuntukan dan digunakan untuk yang lebih mementingkan anti-noise dan anti-vapor-lock. Pompa ini terdiri dari satu DC motor, satu check valve, satu relief valve, dan mempunyai arus relatif yang dikontrol oleh control relay, dsb. Berdasarkan metode pemasangannya, pompa dibagi ke dalam "External fuel pump" atau "In-tank fuel pump.
External Fuel Pump
External fuel pump adalah pompa bahan bakar yang dipasang sejalur diluar fuel tank, pompa ini menghisap bahan bakar melalui gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran rotor yang ada pada motor tipe ferrite, kemudian memberikan bahan bakar jalur suplai bahan bakar. Fuel pump terdiri dari rotor plate yang digerakkan oleh motor, pump casing yang letaknya menghadap rotor plate, dan roller yang menutup seals pump spacer antara pump casing dan rotor plate, seperti tampak pada gambar 1
Cara kerja fuel pump mengandalkan gaya sentriffugal yang dibangkitkan oleh rotor yang akan mendorong dinding bagian luar pump spacer agar bergerak di sepanjang dinding, dengan tujuan menghasilkan ruang vacuum diantara inlet rollers dan pump spacer, untuk kemudian ruang vacuum tersebut akan diiisikan dengan bahan bakar. Putaran rollers akan menaikkan ruang dan menghantarkan bahan bakar ke outlet. Ruang pada outlet kemudian berkurang untuk menaikkan tekanan agar bahan bakar bisa keluarkan. Bahan bakar yang Keluar dari pompa kemudian akan melewati sekeliling armatur motor untuk membuka check valve dan untuk kemudian lewat melalui silencer untuk mencapai jalur bahan bakar. Penghisapan/Pengeluaran akan diselesaikan dalam satu putaran rotor.
Fuel pump mempunyai kecepatan kerja sekitar 1,700 ~ 2,500rpm, dengan rentang keluaran sekitar 1.5 ~ 2.5 liter / menit dan dengan tekanan sebesar 3.0 ~ 6.0kg/cm2.
Fuel line atau jalur bahan bakar mempunyai suplai tekanan sebesar 2.75 ~ 3.40kg/cm2 dan diatur oleh fuel pressure regulator termasuk outlet silencer untuk mencegah agar pompa tidak bergetar.
Relief Valve (Pressure Limiter)
Apabila jalur bahan bakar mampet pada saat pompa bekerja, relief valve akan mengatur keselamatan sistem agar sistem jalur bahan bakar tidak rusak dan bocor katup relief ini akan membuka apabila tekanan bahan bakarnya mencapai tingkat tertentu, agar rute tekanan tinggi diarahkan ke inlet pompa kemudian mengalir melaui bagian dalam pompa dan motor, untuk menghindari bertumpuknya tekanan.
Check Valve (Non-Return Valve)
Pada saat mesin dimatikan , check valve yang terletak di dalam fuel pump akan menutup oleh gaya pegas, dan tetap mempertahankan tekanan di dalam jalur bahan bakar agar pada saat mesin akan dihidupkan menjadi lebih mudah, dan untuk mencegah kemungkinan terjadinya vapor lock oleh perubahan temperatur di dalam sistem bahan bakar .
Silencer
Silencer berguna untuk menurunkan tingkat perubahan tekanan (getaran) dan noise yang dihasilkan dari aliran fuel pump, dengan mengandalkan diaphragm dan orifice.
In Tank Fuel Pump
Pada gambar 1-2 diterangkan configurasi utama pompa bahan bakar tipe in-tank. Kebanyakan pompa bahan bakar tipenya adalah impeller. Pompa ini dipasang di dalam fuel tank, oleh karena itulah unggul dibandingkan dengan external fuel pump sebagai berikut:
- Bunyi suara yang ditimbulkan sedikit dan tingkat getaran bahan bakarnya juga lebih sedikit
- Momennya kecil dan putannya tinggi sehingga bentuknya bisa dibuat kompak dan ringan
- Tingkat pencegahan kebocoran dan vapor lock cukup baik.
Fuel pump jenis ini terdiri dari DC motor dan turbine pump, yang menyatu dengan menggunakan motor penggerak impeller dan ruang pompa yang terdiri dari pump casing, pump cover, relief valve dan check valve. Gambar 1-2 adalah ilustrasi mekanisme kerja fuel pump. Ketika gaya putar disalurkan ke impeller, maka akan dihasilkan gap tekanan dari gesekan antara ulir sekeliling impeller dan fluid. Motor akan terus bekerja, dan kemudian fuel fluid yang dihasilkan dari aliran spiral akan lewat melaui motor untuk menaikkan tekanan. Kemudian tekanan yang naik tersebut akan membuka check valve untuk menghantarkan bahan bakar ke outlet. Fuel pump ini mempunyai kecepatan antara 1,700 ~ 2,500rpm, tekanan keluar sekitar. 3.0 ~ 6.0kg/cm2. Rentang tekanan jalur bahan bakar antara 2.75 ~ 3.45kg/cm2.
Relief Valve
Fuel pump dijalankan oleh DC motor dengan kecepatan tetap, oleh karena itulah tekanannya untuk mengeluarkan bahan bakar cenderung selalui konstan, tanpa dipengaruhi kecepatan mesin. Tekanan yang dikeluarkan diset berdasarkan range putaran mesin tinggi, dan akan naik tinggi ketika kecepatan mesin rendah dengan konsumsi oli yang lebih sedikit. Tekanan yang tidak normal akan membuka relief valve agar tekanan tetap lebih rendah dan mempertahankan tekanan di jalur bahan bakar agat tetap konstan.
Check Valve
Begitu fuel pump berhenti pegas yang ada pada check valve secara otomatis akan menutup lubang outlet, untuk menjaga agar takanan bahan bakar di jalur selalu tetap, dan untuk menghindari kemungkinan terjadi vapor lock di dalam jalur bahan bakar karena tekanan tinggi ketika cuaca panas atau setelah mesin dimatikan, dan untuk memastikan agar pada saat mesin distart nanti akan mudah. Sebagai tambahan katup tersebut berfungsi untuk mencegah arus balik karena tekanan yang berlebihan di dalam jalur bahan bakar ketika mesin di start.
Pompa Hidrolis Jenis Pompa Torak
Pada umumnya pompa torak mempunyai kemampuan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis pompa yang lain. Pemakaiannya pun sangat luas seperti di industri-industri berat maupun pada automobil/
automotif. Pompa torak radial mampu memproduksi tekanan minyak sampai 65 MPa, sedangkan pompa sudu-sudu dan pompa roda gigi hanya mampu mencapai tekanan 15 - 20 MPa. Pompa torak pada umumnya tidak cocok untuk tekanan rendah, dan pompa torak rancangan terbaru mempunyai efisiensi yang sangat tinggi yaitu 95% atau bahkan lebih dari itu.
Pompa torak ini sangat cocok sekali untuk sistem hidrolik tekanan tinggi yang menggunakan kecepatan tinggi pula. Oleh karena itu pompa torak lebih kompleks dan lebih mahal jika dibandingkan pompa sudu-sudu
dan pompa roda gigi. Pompa torak dapat dirancang baik pemindahan tetap maupun berubah-ubah (variabel).
Bila diklasifikasikan pompa torak mempunyai dua jenis :
• Pompa torak aksial
• Pompa torak radial
Pompa torak aksial berarti bahwa torak terpasang dalam garis paralel dengan sumbu poros pompanya. Jadi torak meiakukan gerak sejajar dengan sumbu poros pompa. Sedangkan pompa torak radial, apabila torak
terpasang dan melakukan gerak radial atau tegak lurus terhadap sumbu pompa. Torak melakukan gerak maju dan mundur, menjauhi dan mendekati sumbu pompa. Kedua jenis pompa tersebut bekerja dengan
menggunakan torak yang mengisap dan membuang fluida dengan gerakan maju dan mundur di dalam lubang silinder. Istilah lain yang lazim dipakai pada jenis ini adalah gerakan resiprokal (gerakan garis lurus). Pemakaian jenis pompa ini hanya pada keperluan-keperluan besar. Tidaklah cocok untuk ukuran pompa mini karena bentuk pompa torak yang besar dan memakan ruangan. Pompa torak radial maupun aksial menggunakan torak resiprokal tetapi torak ini digerakkan oleh prinsip putaran (rotari). Dalam
model ini daripada metode resiprokal dikombinasikan dengan unit pompa yang beroperasi secara rotasi
Pompa torak radial
Posisi torak dirancang membentuk formasi bintang secara radial terhadap poros penggeraknya. Demikian juga torak bekerja dalam arah radial. Biasanya pompa ini dilengkapi dengan pengontrol (pengatur) sistem
katup atau lubang, dengan pemindahan tetap atau variabel. Jenis pompa ini juga dibedakan antara bubungan dalam (pegas torak berbeban ke dalam) dan bubungan luar (pegas torak berbeban ke luar). Pompa torak dioperasikan dengan katup, pegas berbeban ke dalam dan menggerakkan sendiri, pompa ini mempunyai pemindahan tetap. Jenis pompa tersebut terutama mempunyai rumah (1), poros eksentrik (2) dan elemen pompa (3) dengan torak (4), katup isap (5) dan katup pengontrol tekanan (6). Satu elemen pompa dapat difungsikan sebagai satu pompa torak yang disekrupkan ke dalam rumah pompa. Elemen pompa memandu torak, dan sebagai balasannya mendorong ke dalam poros eksentrik dengan pegas. Setiap torak melaksanakan langkah ganda (dobel) pada setiap putaran poros.
Pada putaran poros eksentrik fluida tersedot melalui lubang aksial dalam poros, pelepasan melalui lubang radial dan kemudian melalui saluran katup isap. Katup isap terdiri dari satu pelat katup kecil, yang didorong oleh pegas ringan dari luar ke dalam penyekatnya.
Volume ruangan torak bertambah ketika torak bergerak ke arah pusat poros. Gaya
pengisapan menyebabkan pelat katup terangkat dari penyekat (dudukan) dan ruangan torak dapat terisi oleh fluida (elemen 3.1). Kemudian torak terdorong ke luar oleh poros eksentrik, dengan demikian mendorong pelat katup ke dalam dudukan penyekat (elemen 3.2); Pada saat yang sama, bola daripada katup tekan (6) terangkat dari dudukannya (elemen 3.3).
Sekarang fluida dapat mengalir dari elemen pompa menuju saluran tekan dengan memakai saluran ke dalam rumah pompa. Volume langkahnya ditentukan oleh diameter torak dan jumlah torak itu sendiri. Tenaga tergantung pada kedua tekanan operasi dan volume aliran. Tekanan operasi maksimum juga berubah sesliai dengan diameter torak yang digunakan. Biasanya jumlah torak dipilih genap sehingga volume aliran yang tidak beraturan dipilih serendah mungkin. Data-data teknis yang ada adalah:
Tabel 10 data teknis pompa torak radial
Pada Gambar di bawah juga menunjukkan pompa torak yang
dioperasikan oleh satu katup, pegas berbeban ke dalam dan pompa torak
radial melengkapi sendiri tipe R4. Perbedaan dari pompa yang telah
diterangkan di depan terletak pada rancangan elemen toraknya. Torak berongga (1) dengan katup pengisap (2) bergerak dalam satu silinder (3) dan terdorong pada eksentrik (5) dengan memakai pegas (4).
Permukaan luncur torak
sesuai dengan radius eksentriknya.
Dan silindernya
sendiri berbentuk bola dan
poros dalam rumah pompa
(7). Katup pengontrol tekanan
(8) dipasang dalam poros
ini. Elemen-elemen torak
(silinder, torak, katup isap)
dipegang (ditahan) bebas
oleh pegas antara poros
eksentrik dan porosnya
(bantalan torak diseimbangkan
secara hidrostatik).
Volume ruangan torak dalam silinder bertambah dengan gerakan torak ke bawah. Karena isapan pelat katup terangkat dari dudukan penyekatnya. Pada saat yang sama saluran dari ruangan isap menuju torak terbentuk dengan menggunakan alur radial dalam eksentrik. Ruangan torak terisi dengan oli oleh karena alur dan lubang dalam torak. Ketika torak bergerak naik, eksentrik menutup saluran menuju rumah pompa. Pelat katup tertekan ke dalam dudukan penyekat dan bola pada katup tekan terangkat dari dudukannya. Dan kemudian fluida mengalir ke saluran ke luar pompa. Elemen pompa membawa gerakan bandul selama satu putaran eksentrik. Pada pompa dengan 3, 5, atau 10 torak, juga memungkinkan 3 perbedaan eksentrik. Untuk tujuan - tujuan penyatuannya, elemen tekanan dapat juga disumbat secara individu.
Pompa torak aksial
Jenis pompa torak aksial (axial piston units) adalah perubah energi, dimana torak dirancang secara aksial terhadap silindernya. Suatu rancangan berbeda dibuat antara gandar (swash plate) dan rancangan
sumbu tidak sejajar (bent axis). Diagram berikut menunjukkan dengan jelas perbedaan antara dua
model untuk pemecahan gaya-gaya torak pada perubahan titik dan pertimbangan torsi sebenarnya. Untuk menunjukkan dengan lebih jelas, permukaan singgung antara torak dan bubungan ditunjukkan dengan titiktitik. Pada titik singgung S gaya hidrolik (tekanan x luas penampang torak) diubah ke dalam "gaya mekanik". Resultan seluruh luasan cincin bertekanan bekerja tegak lurus terhadap sumbu torak dan menggerakkan torak ke posisi miring sehingga menimbulkan torsi pada drum silinder, yang dimasukkan ke poros penggerak dari drum.
Pada pompa torak gandar (swash plate)
pemindahan tetap atau variabel terdiri
dari rumah pompa, gandar pada suatu
sudut kemiringan tetap atau berubahubah,
poros penggerak, satu kelompok
pemompaan rotasi, penyekat poros dan
peiat pengontrol dengan lubang saluran
masuk dan keluar. Pada kelompok
pompa rotasi poros penggerak terdiri
dari blok silinder dengan torak.
Karena blok silinder berputar, sepatu torak (slippers) mengikuti gandar (tidak bergerak), yang menyebabkan torak untuk bergerak. Gerak kembali (mundur) torak melewati saluran masuk mengisap fluida ke dalam ruangan pemompaan yang mengembang. Karena blok silinder berputar, torak terdorong kembali ke daIam blok silinder dan sambil melewati saluran ke luar akan mendorong fluida ke dalam sistem .
pompa aksial pemindahan variabel
Jumlah dan ukuran torak-toraknya serta panjang langkah menentukan volume pemindahan pompa. Panjang langkah tergantung pada sudut gandar yang pada umumnya berkisar sampai maksimum 18°.
Pada pompa pemindahan tetap, gandar menahan kuat-kuat dan membentuk suatu bagian rumah pompa, demikian juga pada pompa pemindahan tidak tetap.
Pada pompa pemindahan tak tetap, gandar dipasang pada dudukan poros gandarnya. Sewaktu sudut gandarnya bertambah (membesar) berarti melakukan langkah silinder, yang menambah angka pemindahan pompa. Sudut gandar dapat diatur dengan tangan atau dengan memakai suatu pengontrol tekanan, atau dapat juga menggunakan kontrol servo. Pengontrol tekanan menjaga tekanan ke luar tetap (konstan). Sewaktu gandar tegak lurus terhadap poros penggerak(sudut gandar nol), langkah torak juga menjadi nol, dan pemindahan pompa secara teoritis menjadi nol.
Pompa torak aksial selalu mempunyai kebocoran-kebocoran dalam yang harus dikeluarkan ke tangki melalui saluran pembuang
Sistem Kemudi
Sistem kemudi berfungsi untk mengarahkan arah kendaran baik di jalan lurus maupun jalan berbelok. Sistem kemudi mempunyai beberapa macam komponen.
Worm steer
Worm steer ada 2 jenis yaitu tipe rack and pinion dan tipe Recilculating ball.
- Tipe Rack and Pinion
Letaknya pada kendaraan seperti dibawah
Tipe ini biasanya digunakan pada kedaraan kecil. Komponen dari worm steer tipe Rack and Pinion seperti gambar di bawah.
Keuntungan dan kerugian worm steer tipe rack and pinion
a. Keuntungan
1. Konstruksi kompak, sederhana, ringan, roda gigi relatif lebih kecil dan rak yan berfungsi sebagai lengan kemudi
2. Persinggungan antara gigi pinion dan rak terjadi secara langsung, sehingga respon pengemudian terjadi secara langsung pula
3. Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga kemudi menjadi sangat ringan
b. Kerugian
1. bentuk roda gigi relatif kecil, sehingga kemudi jenis ini hanya dapat digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang
2.Persinggungan antara gigi-gigi terjadi secara langsung sehingga keausan relatif lebih cepat terjadi
3. Bentuk gigi rak adalah lurus (spur gear), sehingga dapat menyebabakan cepatnya keausan pada rak.
- Worm steer tipe Recilculating ball
Tipe ini biasanya digunakan untuk kendaraan niaga atau beban
Komponen Sistem Suspensi
Ball joint berfungsi untuk menerima beban vertikal dan lateral, juga sebagai sumbu putaran roda saat kendaraan membelok
Pelumas Ball Joint
Pada bagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan yang setiap interval tertentu harus diganti dengan tipe molibdenum disulfide lithium base. Pada tipe ball joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlukan penggantian gemuk.
STABILIZER BAR
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal saat kendaraan membelok. Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada ke dua lower arm melalui bantalan
karet dan linkage. Pada bagian tengah ke frame pada dua tempat melalui bushing
Cara kerja Stabiliser
Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian luar (outer spring) mengembang dan pegas roda bagian dalam (inner spring) tertekan akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena ujung satunya bergerak ke atas dan lainnya ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan ini
berfungsi mengurangi body roll dan memelihara bodi dalam kemiringan yang aman.
STRUT BAR
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju-mundur, saat menerima kejutan dari jalan atau dorongan akibat terjadinya pengereman.
BUMPER
Bumper berfungsi sebagai pelindung komponen-komponen suspensi saat pegas mengkerut atau mengembang di luar batas maksimum
Cara Kerja Kopling
Fungsi kopling adalah untuk meneruskan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi. Pada setiap kendaraan mempunyai berbagai macam bentuk kopling. namun secara umum cara kerja kopling sama semua dengan prinsip menghubungkan dan memutuskan aliran tenaga.
1. garpu pembebas/ release fork
2. roda gila/fly wheel
3. release bearing
4. poros input
5. poros engkol
6. pilot bearing
7. plat kopling
8. pegas diagfragma
9. plat penekan
10. unit penekan
cara kerja kopling
- posisi terhubung
a. Pegas penekan diafragma menekan plat penekan sehingga plat penekan terhubung/ tertekan.
b. Kanvas kopling terjepit diantara fly wheel dan plat penekan , putaran mesin dapat diteruskan ke poros input transmisi.
- kopling posisi terlepas
a. plat penekan diafragma mengungkit plat penekan sehingga plat kopling bebas dari penekanan.
b. kanvas kopling bebas dari penekanan/jepitan sehingga putaran mesin tidak dapat diteruskan ke poros input transmisi, hanya sampai pada kanvas kopling.
Selasa, 21 Januari 2014
Komponen Utama Sistem Bahan Bakar Diesel
Mesin diesel pertama kali ditemukan oleh Rudolf Diesel pada tahun 1895. Mesin diesel ciptaan rudolf diesel belum sempurna sistem kerjanya terutama pada sistem penyemprotan bahan bakarnya. Karena untuk menyemprotkan bahan bakar diperlukan kontruksi pompa yang besar dan tidak efisien.
Di akhir tahun 1922 Robert Bosch mulai mengadakan penelitian , percobaan dan pengembangan sistem penyemprotan bahan bakar diesel. Akhirnya usaha itu berhasil dan mulailah pada tahun 1927 diproduksi pertama kalinya pompa injeksi.
Sistem bahan bakar pada mesin diesel berfungsi untuk melayani kebutuhan bahan bakar selama mesin bekerja. Selain aliran bahan bakar ada beberapa hal yang erat kaitannya dengan kinerja esin diesel yaitu pada sistem pemanas, pengatur semprotan ( governor ) dan advans saat penyemprotan.
komponen sistem bahan bakar diesel
keterangan
1. Tangki bahan bakar
2. pompa pengalir/ priming pump
3. Advans saat pengapian
4. saringan halus
5. pompa injeksi
6. governor
7. nosel/injektor
8. busi pemanas
Pompa Injeksi berfungsi untuk memberikan tekanan pada solar yang akan disemprotkan nosel/ injektor menuju ruang bakar
Konstruksi Motor Stater Reduksi
Motor stater reduksi adalah motor stater yang disempurnakan dalam bentuk yang lebih kecil dan lebih cepat berputarnya. Selain itu juga modelini dapat menghasilkan momen puntir yang lebih kuat, karena memakai gigi idle. Dengan gigi idle tersebut, gaya rotasi atau gaya putar dari anker diperlambat sampai sepertiga bagian sehingga dapat menghasilkan momen puntir yang lebih kuat pada gigi pinion, walaupun bentuk motor staternya lebih kecil. jelasnya lihat gambar di bawah;
kontruksi motor stater reduksi
motor stater dengan gigi reduksi
motor stater ini terdiri dari anker dan sikat arang (brush). Seperti yang ditunjukkan pada gambar, pinion penggerak, gigi idle dan gigi kopling jalan bebas berkaitan secara tetap. Putaran anker dipindahkan ke pinion penggerak, gigi idle dan gigi kopling jalan bebas berkaitan secara tetap. Putaran anker dipindahkan ke pinion penggerak, melalui gigi idle dan gigi kopling jalan bebas sehingga putarannya berkurang sampai seperempat setelah melalui mekanisme kopling.
kopling stater (kopling jalan bebas)
seperti halnya pada stater konvensional,pada stater reduksipun dilengkapi dengan koplingh jalan bebas, untuk motor starter model reduksi ini, dipergunakan kopling jalan bebas seperti berikut :
Kopling jalan bebas terdiri dari poros pinion yang perpindahannya jadi satu dengan pinion, tabung ulir memanjang yang disesuaikan terhadap kopling bagian dalam,kopling luar, peluru kopling dan gigi kopling.
Peluru kopling adalah jenis peluru luar (outer roller)
cara kerjanya :
akibat gerakan saklar magnet menyebabkan plunyer menekan poros pinion dan karena konstruksi ulir gigi memanjang menyebabkan pinion maju sambil berputar lambat dan terjadinya perkaitan dengan roda gaya. putaran lambat pinion ini menjamin terjadinya perkaitan yang lembut dengan roda gaya. Fungsi pegas penggerak adalah untuk meredam hentakan plunyer agar gigi gigi tidak rusak.
gerakan maju pinion disertai putaran lambat agar bisa terjadi perkaitan yang baik dengan roda gaya.Jika perkaitan dengan roda gaya gagal maka poros pinion akan tetap maju, titik kontak utama terhubung maka anker akan berputar dan akhirnya pinion berkaitan dengan roda gaya.
cara kerja kopling bebas.
seperti ditunjukkan pada gambar diatas mekanisme kopling peluru adalah jenis peluru luar (outer roller). Bila stater bekerja, peluru peluru itu akan meluncur ke dalam sehingga mengunci bagian dalam dan luar tabung kopling dan memutar/menindahkan momen puntir dari rumah kopling bagian luar (gigi kopling) ke rumah kopling bagian dalam (tabung ulir memanjang)
sebaliknya apabila motor mulai hidup dan gigi roda gaya mulai memutar pinion, maka rumah kopling bagian dalamyang berhubungan dengan poros pinion dan ulir memanjang akan berputar lebih cepat dibandingkan dengan bagian luar kopling, maka peluru peluru akan menekan pegas-pegas (springs) dan kembali lagi ke posisi semula. akibatnya bagian dalam kopling akan bebas terhadap bagian luar dan mencegah terjadinya putaran anker yang berlebihan (over running)
saklar magnet ( magnetic switch )
saklar magnet terdiri dari rumah, tutup solenoid, kumparan penarik untuk menarik plunyer dan kumparan penahan untuk menahan plunyer. plunyer dipakai untuk mendorong pinion keluar dari kontak utama untuk mensuplai arus listrik dari baterai ke motor stater. selanjutnya terminal utama akan tertutup oleh gerakan plunyer dan pada waktu yang bersamaan plunyer menekan pegas (springs 1). Plat kontak dan plunyer merupakan satu kesatuan. Jadi apabila saklar stater pada posisi ON, plunyer tertarik ke dalam dan poros plunyer mendorong kopling poros pinion keluar.
gambar diatas menunjukkan bahwa pegas (springs 2) dipasang di dalam plunyer. fungsinya sama seperti pegas penggerak yang sudaj di uraikan pada bagian yang menguraikan kopling jalan bebas. Apabila pinion menyentuh roda gigi gaya, plunyer akan menekan pegas (springs 2) sehingga terminal utama tertutup..Dengan tertutupnya terminal utama, anker berputar dan selanjutnya pinion akan berkaitan dengan roda gaya secara sempurna.
Cara Kerja Motor Stater Reduksi
Pada saat kunci kontak ON
Dengan memutar kunci kontak pada posisi start, arus akan mengalir melalui kumparan penahan dan bersamaan dengan ini pula juga mengalir ke kumparan penarik dan kumparan medan, kumparan anker, massa. Pada saat ini kumparan penarik dan kumparan medan menghasilkan gaya magnet dengan arah yang sama.
Gigi pinion berkaitan penuh
Bila saklar magnet dan sekrup ulir memanjang telah mendorong gigi pinion sehingga terjadi perkaitan penuh dengan roda , plat kontak akan berhubungan dengan plunyer dan menghubungkan singkat antara terminal 30 dan terminal C dengan demikian arus besar akan mengalir dari baterai kemotor stater sehingga motor stater akan berputar dan menghasilkan torsi yang besar. Pada waktu yang bersamaan tegangan pada ujung ujung kumparan penarik mendapatkan potensial yang sama sehingga kumparan tersebut tidak dialiri arus . Plunyer dipertahankan pada posisi menempel ke kontak utama oleh gaya magnet pada kumparan penahan.
selama motor hidup.
Apabila motor stater sudah hidup, anker akan diputarkan oleh roda gaya sehingga kopling stater akan berputar bebas dan mencegah anker berputar pada kecepatan tinggi di luar batas (over running)
Pada saat saklar stater OFF
Dengan memutar saklar stater pada posisi off, arus yang mengalir ke kumparan penahan akan terputus sehingga plunyer akan kembali ke posisi semula, akibat dari dorongan pegas (plunyer spring) . Denga demikian kontak utama akan terbuka dari arus yang mengalir ke kumparan medan akan terputus dan anker akan berhenti berputar. Berhentinya anker ini dibantu oleh dengan pengaruh pengereman dari gesekan pada sikat (brush) dan komutator.
Langganan:
Postingan (Atom)